Dalam rapat tahunan ini, Direksi Perseroan melaporkan kinerja PT Martina Berto Tbk pada tahun 2020 yang fokus di channel digital dan berhasil membuat merek Perseroan dipercaya mendapat penghargaan Digital Popular Brand Award dari Info Brand untuk 4 kategori, yaitu masker wajah, krim pemutih, pelembab wajah, dan bedak muka padat.
Sementara untuk penjualan, adanya pandemi COVID-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat daya beli segmen pasar akan produk-produk kosmetik cukup mengalami penurunan sehingga di tahun 2020 Perseroan membukukan angka penjualan sebesar Rp 297 miliar, yang menurun tajam dari penjualan bersih Rp 537 miliar di tahun 2019. Namun yang cukup menggembirakan, Perseroan berhasil mengendalikan inventori dari Rp 104 miliar menjadi Rp 96 miliar. Piutang pun cukup membaik dari 180 miliar di tahun 2019, berhasil mengalami penurunan sebesar 67 miliar di tahun 2020. Discount juga mengalami perbaikan, dari 22, 99% menjadi 20, 26%. Terkait utang ke Bank, untuk memperkuat kepercayaan Bank, selain membayar kewajiban kepada Bank, Perseroan juga melakukan revaluasi aset sehingga dapat menaikan ekuitas yang berdampak pada perbaikan yang signifikan terhadap quick ratio, current ratio, total liability/equity, total liability/total asset, debt/total assets, debt/equity di tahun 2020.
Di tahun 2021,
Perseroan melihat kondisi pasar masih belum sepenuhnya normal
walaupun indeks keyakinan konsumen membaik seiring dengan adanya
program vaksinasi yang dijalankan pemerintah dan aturan PPKM yang
lebih longgar. Perseroan memproyeksikan laba usaha bersih
sebesar Rp 87 miliar & laba sebelum pajak sebesar Rp 71 miliar
(laba tertinggi dalam sejarah perseroan), Return On Capital Employed
(ROCE) 14,53%, Return On Assets (ROA) 8,51%, dan Return On
equity (ROE) 13,70%. yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
net sales sebesar 20% dibanding tahun lalu dengan menerapkan beberapa
langkah strategi antara lain adaptif, fokus pada digital channel,
peremajaan design kemasan, perbaikan laba, pengembangan distribusi,
perbaikan supply chain dan cash flow.
IMG