Termasuk kedalam family Poacea. Tanaman ini disebut juga
dengan sere mongthii (Aceh); sere (gayo); sangge-sangge (Batak);
serai batawi (Makasar); sarae (Lampung), sereh (Sunda); Citronella
grass (Inggris); citronellol (Jerman).
Serai dapur (Cymbopogon
citratus)
berupa tanaman tahunan (parennial) yang hidup secara meliar dan
stolonifera (berbatang semu) yang membentuk rumpun tebal dengan
tinggi hingga mencapai 1 – 2 meter, serta mempunyai aroma yang kuat
dan wangi. Sistem perakaran tanaman sereh memiliki akar yang besar.
Morfologi akarnya merupakan jenis akar serabut yang berimpang pendek
dan akarnya berwarna coklat muda (Sastrapradja, 1978),
Batang tanaman sereh bergerombol dan berumbi, serta lunak dan berongga. Isi
batangnya merupakan pelepah umbi untuk pucuk dan berwarna putih
kekuningan. Tanaman sereh memiliki batang yang berwarna putih, namun
ada juga yang berwarna putih keunguan atau kemerahan. Selain itu,
batang tanaman sereh juga bersifat kaku dan mudah patah. Batang
tanaman ini tumbuh tegak lurus di atas tanah atau condong, membentuk
rumpun, pendek, masif, dan bulat (silindris) (Poerwanto, 2010).
Daunnya berwarna hijau dan tidak bertangkai, kesat, panjang, dan runcing,
hampir menyerupai daun ilalang. Selain itu, daun tanaman ini memiliki
bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin runcing, berbau jeruk
limau ketika daunnya diremas, berwarna hijau kebiru-biruan. Daunnya
juga memiliki tepi yang kasar dan tajam dan lokos, namun halus pada
kedua permukaannya. Berdaun tunggal, lengkap, berpelepah daun
silindris, gundul, seringkali bagian permukaan dalam berwarna merah,
ujung berlidah (ligula). Tulang daun tanaman sereh tersusun sejajar.
Letak daun pada batang tersebar. Panjang daunnya sekitar 50-100 cm,
sedangkan lebarnya kira-kira 2 cm. Daging daun tipis, serta pada
permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus. Helainnya lebih
dari separuh menggantung (C.A. Backer, et
al.,
1965).
Susunan bunganya malai atau bulir majemuk, bertangkai atau duduk, memiliki
daun pelindung yang nyata, biasanya berwarna sama, umumnya putih.
Daun pelindung dapat bermetamorfosis menjadi gluma steril dan fertil
(pendukung bunga). Kelopak dapat bermetamorfosis menjadi bagian palea
(2 unit) dan lemma atau sekam (1 unit). Sedangkan untuk mahkota dapat
bermetamorfosis menjadi 2 kelenjar lodicula, berfungsi untuk membuka
bunga di pagi hari. Benang sari sereh dapur berjumlah 3-6, membuka
secara memanjang. Putik serai dapur kepala putik sepasang berbentuk
bulu, dengan percabangan berbentuk jambul. Buahnya berbentuk buah
padi, memanjang, pipih dorso ventral, embrio separo bagian biji.
(Anonim, 2010).
Senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman ini diantaranya, daunnya
mengandung minyak atsiri yang terdiri dari sitral,sitronelol,
a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen,-felandren, p-simen, limonene, cis
osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen-4-ol, a-terpineol,
geraniol, farnesol, metal heptenon, n-desialdehida, dipenten, metal
heptanon, bornilasetat, geranilformat, terfinil asetat, sitronelil
asetat, geranil asetat, -elemen, - kariofilen, bergamoten,
trans-metilisoeugenol, -kadinen, elemol, dan kariofilen oksida.
Senyawa lain geranial, geranial butiratsitral lomonen, eugeunol, dan
metileugenol.
Dalam pengobatan tradisional, tanaman ini banyak digunakan untuk mengatasi gangguan
pernapasan, obat batuk, dan minyaknya untuk membantu melonggarkan
pernapasan, menghangatkan, melemaskan otot dan meredakan kejang.
(ds/kaDO)