Belimbing wuluh (Averhoa bilimbi, L) termasuk famili Oxalidaceae. Tanaman ini disebut juga dengan limeng, selimeng (Aceh); selemeng (gayo); asom belimbing,
balimbingan (Batak); malimbi (Nias); balimbieng (Minangkabau);
belimbing asam (Melayu); balimbing (Lampung); balimbing wuluh (Jawa);
calincing (Sunda); bhalimbing bulu (Madura); blimbing bulu (Bali);
limbi (Bima); balimbeng (Flores); lumpias, rumpensa during, lopias,
lembetu (Gorontalo); bainang (Makasar); calene (Bugis); tahurela
(Ambon).Pohon, tingginya sampai 10 m. Batang kasar berbenjol-benjol.
Cabang sedikit, arahnya condong ke atas. Daunnya tersusun majemuk,
21 - 45 pasang daun, lonjong, ujungnya lancip, permukaan daun bagian
atas berbulu jarang sedangkan pada bagian bawah berbulu padat seperti
beludru, panjang 2 – 10 cm, lebar 1,25 - 3cm. Perbungaan berupa
malai, berkelompok, keluar pada batang dan cabang-cabangnya,
menggantung. Bunga ungu gelap dan bagian pangkalnya ungu muda. Buah
lonjong sampai bentuk galah, panjang 4 – 6,5cm, berwarna hijau
kekuningan. Biji berbentuk bulat telur agak gepeng .Senyawa aktif
yang terkandung dalam tanaman ini diantaranya, saponin, tanin,
glukosida, kalsium oksalat, sulfur, asam format, feroksidase (biji).
Tannin, saponin, sulfur, asam format, feroksidase, kalsium oksalat,
dan kalsium sitrat (daun), sedangkan buah mengandung steroid,
flavonoid, asam fenolat, asam organic, dan pectin. Dalam pengobatan
tradisional untuk buahnya digunakan untuk mengobati hipertensi,mengempiskan
jerawat, bunga digunakan untuk mengobati batuk, sariawan dan daunnya di gunakan untuk mengobati untuk gangguan kulit dan
rematik.(ds.KaDo)